Kesiapan Pertamina untuk Jadi Aktor Utama Penyimpanan Karbon

Hanna Farah Vania
Oleh Hanna Farah Vania - Tim Publikasi Katadata
4 Desember 2023, 11:42
Pertamina menyatakan kesiapannya menjadi pemain utama penyimpanan karbon pada COP28 di Dubai, UEA.
Pertamina
SVP Research and Technology Innovation Pertamina Oki Muraza (kanan) menyatakan komitmen penyimpanan karbon saat diskusi bertema “Harnessing Potential of Indonesia CCS Development for Carbon Removal Implementation Towards a Cleaner Future” di Paviliun Indonesia pada COP28, Sabtu (2/12/2023).

Konferensi Tingkat Tinggi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa 2023 atau Conference of the Parties (COP) 28 menjadi momentum bagi PT Pertamina menyatakan komitmennya ihwal penyimpanan karbon. Pada ajang yang digelar di Uni Emirat Arab itu, perseroan menyampaikan strategi penyimpanan karbon melalui Carbon Capture Utilisation Storage (CCS) dan Carbon Capture Utilisation Storage (CCUS).

Senior Vice President Research and Technology Innovation Pertamina Oki Muraza menilai, ada sejumlah peluang yang dapat dimanfaatkan perseroan. Ia menyebutkan, terdapat potensi CCS 400 gigaton (GT) dan kapasitas bisnis CCS/CCUS 60 juta ton per tahun (MTPA).

Demi menangkap peluang tersebut, Pertamina kini memiliki delapan lokasi CCS/CCUS yang pengembangannya dikolaborasikan dengan berbagai pihak. Terdapat dua lokasi di Sumatra, empat lokasi di Jawa, dan dua di Sulawesi. Saat ini inisiatif CCS/CCUS tengah berada pada fase studi kelayakan yang meliputi teknis bawah permukaan, fasilitas permukaan, dan ekonomi.

Oki mengatakan, badan usaha milik negara (BUMN) sektor minyak dan gas dituntut untuk memenuhi kebutuhan energi. Namun, pada saat bersamaan, BUMN tetap harus menjalankan program dekarbonisasi.

“Pertamina melihat CCUS sebagai upaya meningkatkan jumlah minyak dan gas kita, sekaligus mendukung target NZE,” ucap Oki di sela diskusi bertajuk “Harnessing Potential of Indonesia CCS Development for Carbon Removal Implementation Towards a Cleaner Future” di Paviliun Indonesia pada COP28, Sabtu (2/12).

Pertamina kini mengembangkan proyek CCUS di Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat yang memiliki potensi penyimpanan karbon 146 ribu ton. Pertamina juga mengembangkan proyek CCS sebagai platform yang mendukung produksi amonia dan hidrogen rendah karbon.

Karbon dioksida (CO2) dari pembangkit amonia dan kilang nantinya akan dihapus dari pembangkit hidrogen dengan teknologi konsentrasi tinggi, dan dari unit pembakaran dengan konsentrasi rendah. Selanjutnya, CO2 akan dikompres dan diangkut ke area di sekitar pembangkit, lalu terjadilah injeksi CO2 atau proses CCS.

Setelah itu, nantinya akan terbentuk senyawa hidrogen dan amonia sebagai bahan baku rendah karbon. Proses ini telah dilakukan di Kalimantan Timur, tepatnya di Kutai Basin. Oki mengungkapkan, rata-rata CO2 dari pembangkit hidrogen di Balikpapan yakni 1,4 juta ton per tahun. Sedangkan kapasitas penyimpanannya sebesar 270 juta ton.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...